pengunjung

Flag Counter

Sabtu, 25 November 2017

biodata diri


     Nama : Dea Nabila
     Kelas : XI MM
    Alamat : Dsn. Bngsri Ds. Selosari
    Sekolah : SMK KARTANEGARA WATES

suku dayak kalimantan

Macam-macam Adat Istiadat Suku Dayak Kalimantan

Meskipun sebagian Suku Dayak sudah mau berbaur dengan masyarakat umum, namun yang menjadi satu ciri khas mereka adalah mereka tetap berpegang teguh kepada adat istiadat dari nenek moyang mereka terutama yang berhubungan dengan supranatural.

Upacara Tiwah

ritual suku dayak kalimantan
Sandung | rid755.wordpress.com
Upacara Tiwah merupakan satu acara adat suku Dayak. Tiwah adalah ritual yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.
Bagi suku Dayak, Upacara Tiwah adalah momen yang sangat sakral. Pada acara Tiwah ini, sebelum tulang-tulang orang yang sudah mati tersebut di antar dan diletakkan ke tempatnya (Sandung), banyak sekali acara-acara ritual, tarian, suara gong maupun hiburan lain. sampai akhirnya tulang-tulang tersebut di letakkan di tempatnya (Sandung).

Tari Kancet Papatai

tari khas suku dayak kalimantan
maswahyutomo.com
Dalam Suku Dayak Uma’ Lung, terdapat sebuah seni budaya tari perang yang biasa disebut dengan Kancet Papatai.

candi borobudur jawa tengah

Nama Borobudur

Stupa Borobudur dengan jajaran perbukitan Menoreh. Selama berabad-abad bangunan suci ini sempat terlupakan.
Dalam Bahasa Indonesia, bangunan keagamaan purbakala disebut candi; istilah candi juga digunakan secara lebih luas untuk merujuk kepada semua bangunan purbakala yang berasal dari masa Hindu-Buddha di Nusantara, misalnya gerbang, gapura, dan petirtaan (kolam dan pancuran pemandian). Asal mula nama Borobudur tidak jelas,[10] meskipun memang nama asli dari kebanyakan candi di Indonesia tidak diketahui.[10] Nama Borobudur pertama kali ditulis dalam buku "Sejarah Pulau Jawa" karya Sir Thomas Raffles.[11] Raffles menulis mengenai monumen bernama borobudur, akan tetapi tidak ada dokumen yang lebih tua yang menyebutkan nama yang sama persis.[10] Satu-satunya naskah Jawa kuno yang memberi petunjuk mengenai adanya bangunan suci Buddha yang mungkin merujuk kepada Borobudur adalah Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada 1365.[12]
Nama Bore-Budur, yang kemudian ditulis BoroBudur, kemungkinan ditulis Raffles dalam tata bahasa Inggris untuk menyebut desa terdekat dengan candi itu yaitu desa Bore (Boro); kebanyakan candi memang seringkali dinamai berdasarkan desa tempat candi itu berdiri. Raffles juga menduga bahwa istilah 'Budur' mungkin berkaitan dengan istilah Buda dalam bahasa Jawa yang berarti "purba"– maka bermakna, "Boro purba".[10] Akan tetapi arkeolog lain beranggapan bahwa nama Budur berasal dari istilah bhudhara yang berarti gunung.[13]
Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama candi ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras. Selain itu terdapat beberapa etimologi rakyat lainnya. Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi menjadi borobudur. Penjelasan lain ialah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata vihara, sementara ada pula penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sanskerta yang artinya kompleks candi atau biara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas". Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.
Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Tri Tepusan, Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram dari wangsa Syailendra bernama Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh Çrī Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memelihara Kamūlān yang disebut Bhūmisambhāra.[14] Istilah Kamūlān sendiri berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bhūmi Sambhāra Bhudhāra dalam bahasa Sanskerta yang berarti "Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur.[15]

Lingkungan sekitar

artikel kota jakarta

Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
"Jakarta" dan "DKI" beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lainnya, lihat Jakarta (disambiguasi).
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
(DKI Jakarta)
Jayakarta, Batavia
Lambang
Lambang
Jakarta Pictures-4.jpg
(Dari atas, kiri ke kanan): Kota Tua Jakarta, Bundaran Hotel Indonesia, Cakrawala Jakarta, Stadion Gelora Bung Karno, Taman Mini Indonesia Indah, Monumen Nasional, Istana Merdeka, Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta.
Julukan: The Big Durian,[1][2] J-Town[3]
Semboyan: "Jaya Raya"
("Jaya dan Besar (Agung)")
Районы Индонезии.png
Hari jadi 22 Juni 1527 (umur 490)
Dasar hukum UU Nomor 29 Tahun 2007
Ibu kota Jakarta
Area
 - Total luas 7.659,02[4] km2
 - Luas daratan 661,52 km2
 - Luas perairan 6.997,50 km2
 - Latitude 5° 19' 12" - 6° 23' 54" LS
 - Longitude 106° 22' 42" - 106° 58' 18" BT
Populasi (2016)
 - Total 10.199.700[5]
 - Kepadatan 15.052,84[5]/km2
Pemerintahan
 - Gubernur Anies Baswedan
 - Wagub Sandiaga Uno
 - Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi
 - Sekda Saefullah
 - Kabupaten 1
 - Kota 5
 - Kecamatan 44
 - Kelurahan 267
APBD (2015) Rp60.442.738.783.978,- [6] (total)
 - PAD Rp40.355.853.087.978,- [6]
Demografi
 - Etnis Jawa (35,16%)
Betawi (27,65%)
Sunda (15,27%)
Tionghoa (5,53%)
Batak (3,61%)
Minang (3,18%)
Melayu (1,62%)
Bugis, Aceh, Madura, dan lain-lain.[7]
 - Agama Islam (83.30%)
Kristen(8.62%)
Katolik (4.04%)
Buddha (3,84%)
Hindu (0,21%)
Konghucu (0,06%)
[8]
 - Bahasa Indonesia, Betawi, Jawa, Tionghoa, Sunda, Inggris
 - IPM 78,39 (tinggi)
Zona waktu WIB (UTC+7)
Lagu daerah Kicir-Kicir
Rumah tradisional Rumah Bapang/Kebaya
Senjata tradisional Golok
Situs web www.jakarta.go.id
Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara dan kota terbesar di Indonesia. Jakarta merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Jakarta terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu pernah dikenal dengan beberapa nama di antaranya Sunda Kelapa, Jayakarta, dan Batavia. Di dunia internasional Jakarta juga mempunyai julukan J-Town,[9] atau lebih populer lagi The Big Durian karena dianggap kota yang sebanding New York City (Big Apple) di Indonesia.[1][2]
Jakarta memiliki luas sekitar 661,52 km² (lautan: 6.977,5 km²), dengan penduduk berjumlah 10.187.595 jiwa (2011). Wilayah metropolitan Jakarta (Jabodetabek) yang berpenduduk sekitar 28 juta jiwa,[8] merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia.
Sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan, Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Kota ini juga menjadi tempat kedudukan lembaga-lembaga pemerintahan dan kantor sekretariat ASEAN. Jakarta dilayani oleh dua bandar udara, yakni Bandara Soekarno–Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, serta tiga pelabuhan laut di Tanjung Priok, Sunda Kelapa, dan Ancol.

Kediri Town Square

Kediri Town Square

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kediri Town Square adalah pusat perbelanjaan keempat di Kediri. Mal ini didirikan pada tahun 2011. Mal ini terdiri dari 2 lantai dengan lahan yang luas dan penyewa - penyewa yang sudah terkenal sebagai perusahaan besar baik skala nasional maupun internasional. Ke depannya akan ditambah 3 lantai dengan tenant-tenant branded lainnya dan bioskop.
Di mal ini terdapat beberapa cabang franchise seperti Hypermart dan Matahari Department Store untuk memenuhi kebutuhan warga Kediri dan sekitarnya.

air terjun blitar

Air Terjun di Blitar

Friday, 24 April 2015




1. Air Terjun Coban Wilis

Air Terjun Coban Wilis Terletak di Kampung Wisata Ekologi Puspojagad, Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Air Terjun Coban Wilis terletak di lembah Gunung Kelud yang cukup jauh dari pemukiman penduduk. Untuk menuju air terjun, diperlukan perjuangan ekstra karena harus melewati lima bukit dengan medan yang  ekstrim. 
2. Air Terjun Grenjeng

Air Terjun Grenjeng terletak di Desa Balerejo, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. Air terjun yang unik. Meski berada di Blitar selatan, air terjun ini kurang mencerminkan ekosistem kars yang lazim dijumpai di wilayah tersebut. Bukanlah tebing kapur yang akan kita jumpai di sini, melainkan tebing breksi hitam yang kokoh.

taman safari indonesia

Objek Wisata Taman Safari Indonesia di Cisarua Bogor 

Objek Wisata Taman Safari Indonesia di Cisarua Bogor

Wisata Bogor Jawa Barat │ Berwisata bersama dengan keluarga jadi salah satu agenda yang mesti anda siapkan. Berwisata ke Taman Safari Cisarua Bogor jadi pilihan menarik buat isi liburan sekolah putra-putri sahabat. Taman Safari berada di kawasan Puncak, Kab Bogor ini yakni satu dari tiga Taman Safari di Indonesia. Sedangkan dua taman Safari lainnya berada di wilayah Tretes jawa timur serta pulau Bali. 

Ada beberapa hal menarik yang bisa dinikmati di wisata Taman Safari ini. Di Taman Safari Cisarua bisa ditemukan bermacam macam spesies satwa yang berasal dari dalam negara ataupun luar negara yang berjumlah sekitar 2500 dari bermacam tipe atau spesies. Satwa-satwa tersebut berada diruang Taman bersama bebas. Mereka dibiarkan hidup di lingkungan dengan habitat aslinya. Di Taman wisata ini pula terdapat sekian banyak spesies satwa seperti Jerapah, Macan Benggala, Komodo, Anoa, Gajah dll. 

Bernteraksi dengan Binatang

Melihat bermacam-binatang Binatang dengan jarak yang cukup dekat jadi pengalaman tersendiri buat yang berinteraksi langsung, lapa lagi bagi anak-anak. Mereka bisa mengenal lebih dekat dengan berinteraksi langsung dengan bermacam-macam type satwa atau binatang yang ada di taman ini dari dalam mobil atau bus yang sudah disediakan oleh pihak Pengelola. ini bisa dilakukan dengan berikan makan satwa lewat jendela mobil dengan bermacam sayuran yang akan sahabat siapkan sebelum memasuki kawasan ini.

Objek Wisata Taman Safari Indonesia di Cisarua Bogor
Di kawasan Taman Safari ini banyak tanaman dan rumput hijau yang mampu menyejukkan mata serta pandangan sahabat. Sekelompok Zebra hewan pertama yang dapat sahabat temui waktu memasuki pintu masuk taman safari, zebra akan menghampiri mobil sahabat ketika melintas. hewan ini tak terlampaui berbahaya dan tidak menyerang asalkan perlakuan kita kepada hewan tersebut wajar. Tetapi sahabat mesti waspada dan hati-hati. 

Sesudah melintasi kawasan zebra, sahabat dapat melewati gerbang automatis menuju kawasan binatang buas seperti Singa, Beruang, maung Tutul serta Raja Rimba, hewan-hewan buas ini sudah terbiasa menyaksikan kedatangan manusia, tapi kita mesti waspada serta sedikit menjaga jarak dengan mereka.